Jangan Terlalu Banyak Simpan Uang! Dampak Idle Money Ini Bahayakan Keuangan

Sedari kecil, kebanyakan dari kita pasti diajarkan untuk menabung dan tidak sembarangan menghamburkan uang. Ya, menabung merupakan salah satu kebiasaan baik yang bisa menjadi salah satu kunci untuk membawa seseorang menuju gerbang kekayaan dan kesejahteraan. 

Namun, tahukah Anda ternyata sekadar menabung dan membiarkan sejumlah uang diam tersimpan di dompet atau rekening bukan hal yang bijak untuk dilakukan? Uang menganggur atau bisa juga disebut idle money yang terlalu banyak dalam waktu yang lama bahkan lambat laun bisa membawa kondisi keuangan ke arah yang mengkhawatirkan. Hal ini berlaku tak hanya pada kondisi keuangan pribadi, tapi juga bisnis dan perusahaan. 

Dampak Idle Money Ini Bahayakan Keuangan

loader

Lalu, apa saja sih sebenarnya dampak idle money yang ternyata buruk bagi kondisi keuangan dan harus segera diantisipasi dengan cara yang tepat? Nah, untuk mengetahui apa saja dampak idle money agar Anda bisa lebih bijak mengelola keuangan, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

1. Nilai Uang Terus Tergerus Inflasi

Ketika membiarkan uang diam saja dalam bentuk uang tunai atau saldo di rekening, nilainya akan tetap stagnan dan tidak bertambah. Bahkan, jika terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, nilai idle money akan terus berkurang karena tergerus dengan inflasi yang terus terjadi seiring waktu. 

Sebagai contoh, Anda menyimpan uang sebesar 1 juta rupiah di brankas. Setelah 5 tahun, nilainya tentu akan berkurang drastis karena harga barang terus mengalami kenaikan atau istilahnya inflasi. Jika dengan uang 1 juta Anda seharusnya bisa memenuhi semua kebutuhan hidup selama sebulan, dalam 5 tahun ke depan bisa jadi nominal membengkak menjadi 1,5 juta atau bahkan 2 juta rupiah karena inflasi. 

2. Opportunity Cost dari Peluang Investasi

Dampak idle money selanjutnya yang penting untuk diwaspadai adalah opportunity cost terhadap peluang investasi. Yang dimaksud opportunity cost sendiri adalah hilangnya peluang saat memilih satu alternatif ketimbang alternatif yang lain. Hal ini terjadi ketika Anda lebih memilih untuk menyimpan uang di rekening bank dibanding menginvestasikannya.

Ketika menyimpan uang di rekening bank, Anda memang bisa mendapatkan bunga yang mampu meningkatkan nilainya. Tapi, nilai bunga tersebut biasanya terlampau kecil untuk bisa disebut imbal hasil. Belum lagi adanya biaya admin yang dikenakan per bulan bisa memangkas saldo rekening secara terus menerus tanpa disadari. 

Lain halnya saat menyimpan uang dingin dengan cara investasi dan mendapatkan potensi keuntungannya. Contohnya adalah investasi reksa dana pasar uang yang mampu memberikan potensi imbal hasil 5 – 6 persen per tahunnya, kenaikan nilainya akan lebih terasa bagi kondisi keuangan. Apalagi investasi reksa dana pasar uang memiliki risiko yang sangat kecil karena pertumbuhan nilainya sangat stabil menjadikannya cocok dijadikan pilihan oleh semua kalangan investor. 

Cari tempat aman buat dana Anda tumbuh? Coba reksa dana pasar uang di Cermati Invest!

Mulai Investasi Reksa Dana Pasar Uang Sekarang!  

3. Pengelolaan Dana Jadi Kurang Efisien

Berkaitan dengan poin sebelumnya, menyimpan idle money terlalu banyak juga bisa berdampak pada risiko pengelolaan dana yang kurang efisien. Hal ini berlaku tak hanya dalam konteks perorangan saja, tapi juga pengelolaan finansial bisnis atau perusahaan juga. 

Sebagai contoh, di bisnis Anda terdapat uang kas sangat besar yang tidak digunakan untuk investasi operasional atau mengembangkan perusahaan. Minimnya perputaran uang tersebut bisa membuat bisnis berkembang dengan lebih lambat dari potensi yang sebenarnya. Dampak buruknya, momentum ekspansi bisa terlewat, tingkat penjualan stagnan, hingga kalah saing dengan bisnis kompetitor. 

4. Ada Bahaya Stagnasi Keuangan

Saat uang terus diam dan tak digunakan untuk hal yang produktif, sudah pasti kondisi finansial akan ikut diam dan stagnan. Hal ini bisa menjadi tanda kondisi finansial tidak optimal karena kemampuan pertumbuhannya yang terbatas. Contohnya adalah saat meraih tujuan keuangan jangka panjang, atau perputaran uang yang tidak maksimal dalam bisnis. 

5. Menahan Inklusi Ekonomi

Jika dilihat dari sisi makroekonomi, jika fenomena idle money terjadi dalam konteks yang lebih luas, hal tersebut juga bisa berdampak buruk terhadap kondisi ekonomi secara luas. Contohnya adalah saat mayoritas masyarakat serentak tak membelanjakan uangnya dan dibiarkan menganggur, inklusi ekonomi akan menjadi lebih seret. 

Transaksi di pasar dan pusat perbelanjaan pun akan terhenti hingga membuat perputaran keuangan mandek. Efek jangka panjangnya, perputaran ekonomi akan melambat, menurunkan geliat investasi publik, serta pertumbuhan finansial tersendat. 

Menabung Tetap Penting, Tapi Siasati Dampak Idle Money dengan Strategi Investasi

Di kondisi tertentu, membiarkan uang menganggur memang bukan hal yang buruk untuk dilakukan, contohnya untuk dana darurat. Tapi, jika idle money dibiarkan terlalu banyak dan lama, ternyata ada beragam dampak buruk yang bisa terjadi pada kondisi keuangan. Jadi, semoga penjelasan tentang dampak idle money di atas bisa memberi pemahaman pada Anda untuk lebih bijak dalam mengatur dan mengelola keuangan.