Jadi Strategi Andalan Banyak Investor, Ini Pengertian DCA dan Cara Terapkannya
Ketika investasi, menerapkan strategi yang tepat merupakan kunci penting agar bisa mendapatkan potensi keuntungan maksimal. Tergantung dari strategi investasi yang dipilih, risiko kerugian juga bisa diminimalkan agar tujuan keuangan bisa tercapai secara optimal.
Strategi investasi sendiri cukup beragam dengan keunggulan dan cara kerjanya masing-masing. Salah satu strategi investasi yang menarik untuk dibahas adalah dollar cost averaging atau biasa disingkat DCA. Di kalangan investor, DCA adalah strategi investasi populer yang sering kali dijadikan pilihan untuk meraih tujuan keuangannya secara maksimal.
Lantas, bagaimana cara menerapkan strategi DCA ini saat investasi? Juga, apa keunggulan, tips, simulasi, hingga pertimbangan yang perlu dipahami sebelum menggunakan strategi ini saat investasi? Nah, untuk mendapatkan jawabannya, Anda bisa menyimak penjelasan lengkap tentang strategi investasi dollar cost averaging atau DCA berikut ini.
Pengertian Dollar Cost Averaging
Dollar cost averaging, sering kali disingkat DCA, adalah strategi investasi di mana investor menginvestasikan dana dengan nominal yang sama secara rutin selama kurun waktu tertentu. Ketika menerapkan strategi ini, investor membeli suatu aset investasi seiring waktu dan konsisten dengan jumlah modal yang sudah ditentukan.
DCA bisa menjadi strategi investasi yang pas untuk dipilih oleh investor yang memiliki pendapatan tetap. Pasalnya, mereka bisa menentukan jumlah dana untuk diinvestasikan secara rutin demi mewujudkan tujuan keuangan di waktu tertentu.
Strategi ini juga cocok dipilih agar bisa membangun habit investasi secara disiplin dan konsisten seiring waktu dengan nominal yang disesuaikan dengan kondisi finansial. Asal memilih instrumen investasi yang terbukti mampu menumbuhkan nilainya seiring waktu, strategi ini memiliki potensi tinggi untuk memberi imbal hasil optimal bagi investor.
Kelebihan lainnya, DCA juga bisa diaplikasikan oleh investor yang ingin lebih praktis berinvestasi tanpa perlu repot menganalisis pasar untuk menentukan waktu terbaik berinvestasi. Jadi, asal konsisten menanam modal secara berkala, nilai investasinya bisa terus bertumbuh dan memberikan keuntungan sesuai keinginan di masa depan.
Cara Menerapkan Strategi Dollar Cost Averaging
Dari pengertiannya di atas, dollar cost averaging sebenarnya adalah strategi investasi yang simpel dan mudah untuk diterapkan. Berikut adalah cara menerapkan strategi DCA untuk mewujudkan tujuan investasi.
- Investor menentukan jangka waktu dan tujuan investasi.
- Memilih instrumen investasi sesuai dengan pertimbangan jangka waktu, tujuan, dan profil risiko.
- Menentukan nominal dana yang ingin diinvestasikan secara berkala dan usahakan nominalnya sama setiap setorannya.
- Tidak harus setiap bulan, frekuensi investasi dengan strategi DCA bisa seminggu sekali, 2 bulan sekali, atau setiap 6 bulan menyesuaikan kondisi keuangan asalkan dilakukan secara rutin.
- Disiplin dan konsisten menyetorkan dana investasi dengan nominal dana dan frekuensi yang telah ditentukan.
Pada dasarnya, DCA adalah strategi investasi cocok diaplikasikan oleh kebanyakan investor karena cara kerjanya mirip menabung dan mudah disesuaikan dengan kondisi keuangan. Namun, tantangannya, investor harus bisa bersikap disiplin agar mampu konsisten menyisihkan dana sesuai dengan nominal dan jadwal yang telah ditentukan. Juga, investor perlu tepat memilih instrumen investasi karena potensi keuntungannya hanya dapat dirasakan saat performa investasi mampu terus bertumbuh seiring waktu.
Keunggulan Investasi dengan Dollar Cost Averaging
Meski cara kerjanya tergolong simpel, tapi penerapan strategi DCA saat investasi mampu memberi banyak keuntungan bagi investor, antara lain:
-
Lebih Efektif Alokasikan Dana
Keunggulan DCA yang pertama adalah investor bisa lebih efektif mengalokasikan dana investasinya dengan strategi ini. Alasannya karena mereka bisa menyesuaikan nominal dana yang ingin diinvestasikan dengan jangka waktu dan tujuan investasi, termasuk kondisi keuangannya. Jadi, peluang untuk konsisten dan disiplin menanam modal menjadi lebih tinggi.
-
Simpel dan Mudah Diterapkan
Tak perlu aktif melakukan analisis dan terus memantau fluktuasi pasar, strategi investasi DCA bisa diterapkan oleh siapa pun dengan mudah dan simpel. Cukup menentukan nominal dana yang akan disetorkan secara rutin hingga jatuh tempo, peluang kesuksesan berinvestasi bisa dibilang cukup tinggi, termasuk yang jangka panjang sekalipun.
-
Fleksibel Meminimalkan Risiko
Keunggulan yang terakhir, strategi ini bisa membantu investor untuk meminimalkan risiko kerugian saat investasi. Pasalnya, investor menyetorkan dana dengan nominal yang terjangkau dan dilakukan secara berkala.
Sehingga, ketika ternyata ada penurunan nilai investasi di satu waktu, investor mampu meminimalkan risiko kerugiannya. Pun jika di akhir masa investasi nilai asetnya mengalami pertumbuhan, investor masih bisa mengunci imbal hasil dengan strategi ini. Juga, metode investasi ini bisa menjauhkan Anda dari sikap impulsif saat menanam modal.
Tips Investasi dengan Dollar Cost Averaging
Meski mudah dan simpel diterapkan, tetap ada beberapa tips investasi dengan strategi DCA yang perlu Anda ketahui. Berikut beberapa di antaranya.
-
Tepat Memilih Instrumen Investasi
Tips pertama, pahami jika pemilihan instrumen investasi secara signifikan menentukan tingkat keberhasilan strategi DCA. Artinya, Anda perlu tepat memilih instrumen investasi agar bisa meraih keuntungan optimal dari strategi ini.
Setidaknya, analisis instrumen investasi yang akan dipilih apakah memiliki riwayat pertumbuhan nilai yang konsisten, serta mempunyai fundamental yang kuat di masa depan. Dengan memastikan nilainya bisa bertumbuh secara menjanjikan di masa depan, maka potensi kesuksesan berinvestasi dengan strategi ini akan menjadi lebih tinggi.
-
Konsisten Adalah Kunci
Selain itu, pastikan untuk konsisten dan disiplin berinvestasi dengan strategi ini. Tanpa sikap disiplin dan konsisten menanam modal, investasi dengan strategi DCA kemungkinan besar akan gagal, apalagi jika dilakukan untuk meraih tujuan jangka panjang.
-
Pahami Detail Instrumen Investasi
Meskipun mampu meredam risiko investasi, investor tetap harus menerapkan strategi DCA dengan pertimbangan investasi yang matang. Hal ini berlaku pula pada pemahamannya terkait detail instrumen investasi yang ingin dipilihnya.
Misalnya, pahami data teknis mengenai riwayat nilai investasi serta kinerjanya selama beberapa tahun ke belakang. Jika memiliki histori pertumbuhan nilai yang stabil dan menjanjikan, maka instrumen tersebut cocok dipilih untuk menerapkan strategi DCA.
-
Tentukan Waktu Menjual Aset yang Terbaik
Tips menerapkan strategi DCA yang terakhir adalah tak sembarangan menentukan waktu menjual aset saat ingin dicairkan. Jika sudah mendekati waktu jatuh tempo investasi, mulai rutin cek kondisi pasar, khususnya fluktuasi nilai instrumen investasi Anda.
Jika nilainya bertumbuh signifikan meski belum jatuh tempo, tak ada salahnya untuk mencairkan dana investasi demi bisa merealisasikan keuntungan optimal. Sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan nilai investasi dirasa kurang maksimal, pertimbangkan untuk menunda pencairan aset agar tak berisiko menelan kerugian.
Simulasi Investasi dengan Dollar Cost Averaging
Agar lebih mudah memahami cara investasi dengan strategi DCA, Anda bisa melihat contoh simulasinya berikut ini.
Seorang investor berencana untuk berinvestasi di reksa dana A selama 8 bulan. Investor tersebut mengalokasikan dana investasi sejumlah 1 juta rupiah setiap bulan untuk membeli reksa dana A. Berdasarkan NAB/unit reksa dana dan nominal dana yang disetorkan adalah sebagai berikut.
|
Bulan |
Dana Investasi |
NAB/Unit |
Unit Reksa Dana |
|
1 |
1 juta |
800 |
1.250 |
|
2 |
1 juta |
1000 |
1.000 |
|
3 |
1 juta |
780 |
1.282 |
|
4 |
1 juta |
980 |
1.020 |
|
5 |
1 juta |
890 |
1.123 |
|
6 |
1 juta |
1050 |
952 |
|
7 |
1 juta |
950 |
1.052 |
|
8 |
1 juta |
1000 |
1.000 |
|
Total Modal |
8 juta |
Total Unit Reksa Dana |
8.679 unit |
Setelah rutin berinvestasi selama 8 bulan, alokasi modal investasi yang sudah disetorkan adalah 8 juta. Dari alokasi modal tersebut, total unit reksa dana yang telah dibeli adalah 8.679 unit.
Lalu, jika ingin mencairkan dana investasi tersebut di bulan berikutnya dengan NAB/unit 950, maka keuntungan yang berhasil direalisasikan adalah sebagai berikut.
= (NAB/Unit x Total Unit Reksa Dana) – Total Modal
= (950 x 8.679) – 8.000.000
= 8.245.050 – 8.000.000
= 245.050
Jadi, imbal hasil yang diperoleh dari simulasi investasi dengan strategi DCA di reksa dana A selama 8 bulan adalah 245.050 rupiah.
Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
Fleksibel dan Praktis, DCA Adalah Strategi Investasi yang Wajib Dipahami Investor
Itulah penjelasan tentang dollar cost averaging atau DCA yang dikenal sebagai strategi investasi yang fleksibel karena cocok diterapkan oleh hampir semua kalangan investor. Cukup dengan konsisten menanam modal secara berkala selama jangka waktu yang ditentukan, strategi ini bisa memberi imbal hasil optimal. Yang terpenting, pahami cara kerja dan tips menerapkannya agar strategi DCA mampu menjadi pemandu untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda di masa depan.