Mengenal Ragam Produk Pasar Modal agar Lancar Tekuni Dunia Investasi

Di tengah meningkatnya tren investasi di masyarakat, banyak orang ingin memahami lebih jauh tentang pasar modal. Sebagai tempat jual beli efek atau surat berharga yang diterbitkan perusahaan terbuka ataupun pemerintah, pasar modal adalah bagian penting aktivitas investasi. Khususnya terkait produk pasar modal yang saat ini telah berkembang pesat, tak hanya soal regulasi, tapi juga jenis instrumen yang bisa dipilih oleh investor. 

Tentunya, agar bisa menyelami dunia investasi dengan lebih lancar, investor wajib memahami tentang ragam produk pasar modal. Tujuannya agar investor bisa menentukan produk pasar modal mana yang terbaik untuk dipilih menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasinya. 

Untuk itu, bagi Anda yang tertarik mengenali ragam produk pasar modal agar lebih lancar menekuni dunia investasi, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Ragam Produk Pasar Modal

loader

Di pasar modal, ada banyak pilihan produk yang bisa dipilih oleh investor menyesuaikan tujuan serta profil risiko investasinya. Berikut 6 produk pasar modal utama yang populer diperjualbelikan oleh investor. 

  1. Saham

    Saham adalah salah satu produk pasar modal paling populer di kalangan investor karena menawarkan potensi imbal hasil tinggi dalam jangka panjang. Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan terbuka yang bisa dibeli oleh investor sebagai bentuk kepemilikannya atas perusahaan penerbitnya. 

    Dengan membeli saham, investor berpeluang mendapatkan keuntungan dari pembagian dividen dan capital gain dari pertumbuhan nilainya. Tapi, risiko kerugian dari investasi saham juga tergolong tinggi karena efek fluktuasi pasar sehingga idealnya dipilih oleh investor agresif dengan tujuan jangka panjang, misalnya di atas 5 tahun. 

  2. Obligasi

    Obligasi atau surat utang adalah produk pasar modal berupa surat perjanjian utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi bisa dibeli oleh investor untuk mendapatkan kupon imbal hasil secara berkala, dan mendapatkan kembali pokok investasinya saat jatuh tempo. 

    Ada beberapa jenis obligasi yang bisa dipilih oleh investor menyesuaikan kebutuhannya, yaitu obligasi korporasi, sukuk, dan Surat Berharga Negara atau SBN. Obligasi korporasi adalah produk surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan swasta, yang menawarkan kupon imbal hasil tapi juga mempunyai risiko gagal bayar. 

    Sementara sukuk adalah produk obligasi berbasis syariah yang pengelolaannya menyesuaikan hukum Islam. Lalu, SBN adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dan bisa berbentuk sukuk negara yang pembayaran kupon dan pokoknya dijamin oleh negara. SBN sendiri memiliki berbagai jenis produk, seperti ORI, SBR, dan sukuk ritel, yang bisa dipilih investor menyesuaikan kebutuhan dan tujuan tertentu.

    Beli Obligasi Sekarang!

  3. Reksa Dana

    Produk pasar modal selanjutnya adalah reksa dana, yaitu wadah investasi yang menghimpun modal dari sekelompok investor agar dikelola Manajer Investasi di berbagai instrumen berbeda. Reksa dana memiliki beberapa jenis dengan karakteristiknya tersendiri, seperti:

    Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

    Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

    • Pasar Uang

    Reksa dana pasar uang memiliki karakteristik sangat likuid yang mudah dicairkan dengan potensi imbal hasil sekitar 3-6% per tahun. Jenis reksa dana ini ideal dipilih untuk meraih tujuan investasi jangka pendek ataupun mengumpulkan dana darurat. 

    Reksa dana jenis ini mengalokasikan mayoritas modalnya di obligasi sehingga ideal dipilih untuk meraih tujuan investasi jangka pendek, misalnya 1 sampai 3 tahun. Tergantung dari suku bunganya, imbal hasil produk ini cenderung lebih tinggi dibanding reksa dana pasar uang. 

    Reksa dana campuran mengombinasikan obligasi dan saham pada alokasi portofolionya. Hal tersebut membuat produk ini memiliki tingkat risiko moderat dan ideal untuk investasi 3 sampai 5 tahun. 

    Sesuai namanya, reksa dana saham mengalokasikan lebih dari 80 persen modal di instrumen saham dan sering kali dipilih oleh investor agresif dengan tujuan investasi jangka panjang. 

    • Terproteksi

    Reksa dana terproteksi kerap dipilih investor yang menginginkan jaminan pengembalian pokok investasinya saat jatuh tempo. Dengan risiko yang jauh lebih rendah, reksa dana terproteksi masih mampu memberi kupon imbal hasil secara berkala dengan jumlah yang stabil bagi investor.

  4. ETF

    Exchange Traded Funds atau biasa disingkat ETF adalah jenis reksa dana yang bisa diperjualbelikan selayaknya saham pada bursa. ETF mengombinasikan diversifikasi selayaknya pada reksa dana, dan fleksibilitas jual beli seperti saham. Sebagai produk pasar modal, ETF mempunyai kategori yang sangat luas, misalnya, meniru indeks obligasi, indeks saham, atau bahkan komoditas, dan biaya transaksinya cenderung lebih rendah dibanding reksa dana konvensional. 

  5. DIRE

    Dana Investasi Real Estate, disingkat DIRE, adalah produk investasi mirip reksa dana. Tapi, DIRE lebih berfokus pada sektor real estat atau properti yang bisa dipilih oleh investor. 

  6. Efek Beragun Aset

    Bisa juga disingkat EBA, Efek Beragun Aset adalah jenis surat berharga yang didukung sekumpulan aset finansial, misalnya, tagihan, dan memiliki sistem keuntungan mirip dengan obligasi. Imbal hasil EBA ritel biasanya diberikan setiap tiga bulan atau triwulanan, serta menawarkan keuntungan yang cenderung lebih tinggi dibanding deposito.

Kenali Profil Risiko dan Tujuan agar Tepat Tentukan Pilihan Produk Pasar Modal

Dengan dinamika pasar modal yang mungkin sulit ditebak, investor perlu menyesuaikan pilihan produknya dengan profil risiko dan tujuan investasinya. Pasalnya, setiap produk pasar modal memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang perlu dipertimbangkan agar bisa memberi keuntungan maksimal bagi investor. Jadi, pastikan untuk memahami karakteristik produk pasar modal dari penjelasan di atas agar bisa menentukan pilihan yang terbaik sesuai kebutuhan investasi Anda.