Tanda Finansial Tidak Optimal, Ini Penyebab Idle Money yang Perlu Segera Disiasati

Pada aktivitas pengelolaan finansial, baik pribadi atau bisnis, tidak jarang Anda menemui sebagian uang yang hanya diam dan tidak digunakan untuk kebutuhan apa pun dalam waktu dekat. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah idle money, atau uang dingin alias dana menganggur. 

Sekilas, adanya idle money ini tidak menunjukkan kondisi keuangan yang buruk. Tapi, jika dibiarkan mengendap dalam waktu yang lama, nilai uang tersebut akan terus berkurang karena inflasi dan bisa menjadi tanda finansial tidak di kondisi yang optimal. Belum lagi opportunity cost karena tak memutar uang tersebut menjadi modal bisnis ataupun investasi untuk mendapatkan return.

Penyebab Idle Money yang Harus Diketahui

loader

Lantas, apa sih penyebab idle money muncul? Nah, untuk mengetahui lebih lanjut apa penyebab idle money terjadi dan cara menyiasatinya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

1. Perencanaan Keuangan Kurang Optimal

Salah satu penyebab munculnya idle money yang pertama adalah perencanaan finansial yang kurang optimal. Ketika merencanakan keuangannya, baik dalam konteks keuangan pribadi atau bisnis, tidak sedikit orang hanya melakukan kalkulasi jangka pendek saja, misalnya hingga 6 bulan atau 1 tahun ke depan. 

Padahal, untuk memastikan perencanaan keuangan optimal, ada baiknya untuk memproyeksikannya secara akurat dan teliti hingga beberapa tahun ke depan. Sehingga, risiko untuk memiliki idle money terlalu banyak karena salah perhitungan bisa diminimalkan. 

Sebagai contoh, jika memang memiliki sisa dana dari alokasi kebutuhan setiap bulan, jangan ragu untuk menempatkannya di instrumen investasi dengan likuiditas tinggi. Salah satu rekomendasinya adalah dengan investasi di produk reksa dana pasar uang yang memiliki risiko sangat kecil dan bisa dicairkan dalam waktu beberapa hari saja. 

Untuk bisnis, cobalah untuk memproyeksikan pula potensi ekspansi ketika merencanakan keuangan. Dengan begitu, dana menganggur bisa diminimalkan dan bisa diputar untuk memaksimalkan kinerja bisnis di masa depan. 

Beli Obligasi Sekarang!

2. Takut Ambil Risiko

Hal lain yang bisa membuat idle money terus menumpuk adalah ketakutan untuk mengambil risiko, baik dalam bisnis ataupun investasi. Ketakutan untuk memutar uang dingin tersebut bisa membuat Anda mengalami opportunity cost karena nilai uang yang terus berkurang imbas inflasi dan tak bisa memberi imbal hasil. 

Idealnya, jaga jumlah idle money hingga nominal tertentu saja agar sisanya bisa segera diputar lagi untuk mendapatkan keuntungan. Sadari jika risiko kerugian tak hanya berasal dari investasi, tapi juga inflasi yang terus terjadi seiring waktu. Jadi, ketimbang membiarkan nilai uang terus tergerus tanpa ada potensi keuntungan, ada baiknya untuk mengambil risiko investasi, bukan? 

3. Terlalu Lama Menunggu Momentum

Penyebab idle money selanjutnya adalah Anda terlalu lama menunggu momentum untuk memulai investasi atau melakukan ekspansi bisnis. Sejatinya, tidak ada yang tahu kapan waktu terbaik untuk berinvestasi akan datang. Yang ada, Anda hanya akan kehilangan waktu ketika terus menunggu momentum terbaik untuk investasi atau mengembangkan bisnis hingga membiarkan idle money terus menumpuk tanpa kegunaan. 

4. Berlebihan Menjaga Likuiditas

Khususnya dalam bisnis, menjaga likuiditas adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Pun dalam pengelolaan keuangan pribadi, memiliki likuiditas yang cukup bisa menjadi penolong saat muncul kebutuhan darurat yang harus dipenuhi segera. 

Tapi, usahakan untuk tidak berlebihan memiliki likuiditas dalam bentuk uang tunai. Jika memang difungsikan sebagai dana darurat, sisihkan saja nominalnya hingga 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Baru sebagian dana sisanya bisa dimanfaatkan untuk investasi agar bisa menghasilkan return di masa depan. 

5. Tidak Punya Tujuan Finansial yang Jelas

Saat seseorang maupun perusahaan mempunyai dana berlebih tapi belum menentukan untuk apa dana tersebut akan digunakan, hal tersebut juga bisa memicu idle money. Tanpa arah dan tanpa tujuan, dana yang terus dibiarkan menganggur bisa menjadi alasan dana menganggur terus mengendap. Jadi, segera putar otak agar mampu segera memanfaatkan idle money untuk meraih potensi imbal hasil di kemudian hari.

6. Kondisi Ekonomi Berubah atau Melambat

Penyebab idle money yang terakhir adalah karena adanya perubahan pada kondisi ekonomi yang melambat. Contoh paling simpelnya adalah saat semua orang dianjurkan untuk menahan aktivitas liburan dan bepergian akibat pandemi. Alhasil, budget yang sebenarnya sudah dialokasikan untuk hal tersebut kehilangan tujuannya dan menjadi idle money. 

Perlambatan ekonomi yang memaksa perusahaan untuk menunda dulu rencana proyeknya juga bisa menjadi alasan munculnya idle money. Pasalnya, dana yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan bisnis harus disimpan dulu untuk mengantisipasi pergerakan ekonomi ke depannya.

Bijak Kelola Idle Money agar Tak Kehilangan Opportunity Cost di Masa Depan

Mulai dari perencanaan keuangan yang kurang optimal, takut ambil risiko investasi, hingga perubahan kondisi ekonomi ternyata bisa menjadi penyebab idle money terus menumpuk. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan memiliki dana menganggur dalam nominal tertentu. Tapi, pastikan untuk bijak mengelola idle money tersebut agar tak kehilangan opportunity cost di masa depan, seperti imbal hasil investasi, peluang ekspansi bisnis, dan sebagainya.