Jadi Kebutuhan Kekinian, Begini Cara Atur Budget Kopi dan Investasi agar Keuangan Aman

Di tengah menjamurnya tren hustle culture di kalangan masyarakat masa kini, semua orang seakan harus bisa selalu bergerak cepat untuk menjalani hidupnya. Apalagi di kota besar, hampir semua orang seakan hidup dengan tergesa-gesa dan serba hectic karena harus fokus pada kesibukannya saat bekerja. 

Untuk menunjang gaya hidup tersebut, tidak sedikit orang yang menjadikan kopi sebagai hal yang wajib dikonsumsi setiap harinya agar lebih produktif menjalani hari. Selain dikonsumsi untuk memulai hari, beberapa orang bahkan mengonsumsi kopi saat siang dan malam hari demi bisa menjaga energinya untuk terus beraktivitas. 

Tentunya, jika disadari, kebiasaan ini bisa membuat pengeluaran membengkak karena harga kopi di coffee shop mencapai puluhan ribu rupiah per gelasnya. Padahal, jika lebih bijak dikelola, untuk investasi misalnya, hal tersebut mampu memberi dampak positif terhadap kondisi keuangan di masa depan. 

Nah, jika Anda ingin tahu tentang bagaimana cara mengatur budget kopi dan investasi ini agar tak sampai mengganggu kondisi keuangan, simak pembahasannya berikut ini. 

Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!

Mulai Investasi Reksa Dana Sekarang!  

Fakta Kopi Sebagai Bagian Gaya Hidup Modern

loader

Kerap dianggap sebagai minuman yang mampu memberi energi, meminum kopi di pagi hari sejatinya telah menjadi kebiasaan banyak orang sejak dulu. Mengandung kafein, mengonsumsi kopi memang ampuh untuk menghilangkan rasa kantuk agar bisa lebih aktif beraktivitas. 

Akan tetapi, di tengah melesatnya industri coffee shop di Indonesia, mengonsumsi kopi dewasa ini bergeser menjadi tren atau kebiasaan yang tak boleh dilewatkan setiap harinya. Terlebih varian kopi juga sangat beragam, dengan pilihan topping, bahan, dan racikan yang berbeda, membuat penikmat kopi tidak pernah bosan mengonsumsi minuman berkafein tersebut. 

Yang perlu diperhatikan, kebiasaan meminum kopi di coffee shop ini sering kali menjadi alasan seseorang sulit untuk bisa menyisihkan uang dan menabung. Pasalnya, budget untuk membeli kopi ini tidak bisa dipandang sebelah mata dan bisa menjadi salah satu sumber pengeluaran terbesar tiap bulannya. Sehingga, bagi penikmat kopi, Anda perlu mulai menyadari tentang kebiasaan meminum kopi ini setiap harinya agar tak sampai menjadi alasan tabungan tak kunjung terkumpul. 

Kisaran Budget untuk Beli Kopi Per Tahun

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan meminum kopi ini telah menjadi tren yang dilakukan oleh hampir semua orang. Khususnya di kota besar, banyak penikmat kopi yang memenuhi hasratnya tersebut di coffee shop sembari nongkrong atau bekerja. Tentunya, dengan harga minuman kopi kekinian yang mencapai puluhan ribu rupiah per gelasnya, kebiasaan tersebut bisa membengkakkan pengeluaran. 

Lantas, berapa sih sebenarnya kisaran budget untuk membeli kopi ini per tahunnya? Tergantung dari kebiasaan dan intensitasnya, pengeluaran untuk membeli kopi ini bisa berbeda-beda bagi setiap individu.

Sebagai contoh, Anda setiap hari membeli kopi di coffee shop atau toko minuman kekinian dengan harga 25 ribu rupiah. Selama sebulan, maka budget yang harus disiapkan bisa mencapai 750 ribu rupiah. Jika terus dilakukan selama setahun, pundi-pundi rupiah yang harus dikucurkan untuk membeli kopi adalah 9 juta rupiah.

Ya, Anda tidak salah membaca, kebiasaan membeli kopi seharga 25 ribu rupiah setiap hari selama setahun adalah 9 juta rupiah. Pengeluaran tersebut tentu saja bisa jauh lebih besar jika Anda meminum kopi 2 hingga 3 kali per harinya. 

Pengaruh Budget Kopi pada Kondisi Keuangan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebiasaan membeli kopi setiap harinya tanpa disadari mampu memicu pengeluaran dengan nominal yang tidak sedikit. Dari contoh di atas, kebiasaan membeli kopi seharga 25 ribu rupiah per hari bisa menambah beban pengeluaran mencapai 750 ribu rupiah per bulan, atau 9 juta rupiah per tahun. 

Jika gaji Anda per bulan sebesar 5 juta rupiah, maka hampir 20 persen di antaranya terkuras hanya untuk meneguk kopi. Dalam jangka panjang, hal ini tentu saja bisa berpengaruh terhadap kondisi keuangan dan memicu kesulitan untuk menabung maupun investasi demi meraih tujuan finansial. 

Memang, jika dilihat secara harian, pengeluaran untuk membeli kopi terasa sepele. Padahal, jika dihitung dalam skala yang lebih besar, budget membeli kopi ternyata mengambil alokasi penghasilan bulanan secara cukup signifikan. Meski bertujuan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dan menambah energi ketika bekerja, sadari jika pengeluaran untuk kebutuhan kaum kekinian ini bisa berdampak besar terhadap kondisi keuangan secara umum dan perlu dicarikan solusi agar bisa berimbas lebih positif ke depannya.  

Atur Budget Kopi dan Investasi agar Keuangan Tetap Produktif

Setelah mengetahui besarnya pengeluaran untuk membeli kopi yang ternyata bisa menguras gaji hingga 20 persen, bagaimana sebenarnya tips untuk mengatur budget tersebut demi membuat keuangan tetap produktif? Jawabannya sebenarnya bisa dengan mengalihkan sebagian budget kopi tersebut ke investasi. 

Ya, dengan alokasi budget yang tidak sedikit, tentu lebih bijak untuk menginvestasikan sebagian pengeluaran membeli kopi kekinian ke instrumen investasi. Salah satunya adalah investasi di produk rendah risiko yang bisa dimulai dengan modal terjangkau seperti reksa dana

Bagi yang belum tahu, reksa dana adalah instrumen investasi yang menghimpun modal dari kalangan investor di portofolio khusus yang dikelola oleh Manajer Investasi. Sebagai pihak yang memiliki pengalaman, keahlian, dan kompetensi di bidang pasar modal, Manajer Investasi akan mengalokasikan modal investor tersebut ke beragam instrumen investasi demi mendapatkan potensi imbal hasil optimal. 

Dengan memilih reksa dana, Anda bisa berinvestasi dengan modal yang bahkan jauh lebih murah dibanding kopi kekinian yang setiap hari dibeli. Mungkin sulit dipercaya, investasi reksa dana bisa dilakukan dengan nominal mulai dari 10 ribu rupiah saja atau setengah harga segelas kopi yang biasanya Anda teguk di pagi hari. 

Sehingga, ketika mampu memangkas budget harian untuk membeli kopi, seperti, beralih ke kopi kemasan yang lebih terjangkau, Anda bisa mengalihkan sisa dananya untuk investasi. Jika dilakukan secara rutin setiap hari, semisal Anda mampu mengalihkan budget membeli kopi sebesar 15 ribu per harinya untuk investasi reksa dana, dalam setahun Anda bisa mengumpulkan uang setidaknya 5 juta rupiah. 

Nominal tersebut belum termasuk potensi keuntungan dari investasi reksa dana yang bisa mencapai 7 sampai 15 persen per tahunnya tergantung dari jenis produk yang dipilih. Jadi, mengatur budget kopi dan investasi ini dapat menjadi solusi menjaga kondisi keuangan dan mewujudkan tujuan finansial di masa depan, bukan?  

Kelola Finansial Lebih Bijak dengan Cermat Atur Budget Kopi dan Investasi

Menjadi gaya hidup dan bahkan kebutuhan banyak orang di zaman sekarang, pengeluaran untuk membeli kopi tanpa disadari memang cukup besar memangkas keuangan. Jika tidak segera disiasati, budget kopi ini bisa menjadi alasan kenapa kondisi finansial Anda tetap stagnan. Oleh karena itu, jadikan penjelasan tentang cara mengatur budget kopi dan investasi di atas sebagai renungan demi meraih kondisi keuangan yang lebih terjaga di masa depan.