Mengapa Obligasi Cocok Jadi Investasi Generasi Sandwich? Ini Alasan dan Strateginya

Harus menanggung kebutuhan hidup 2 generasi sekaligus, yaitu diri sendiri dan orang tua, kalangan generasi sandwich atau sandwich generation sering kali kewalahan dalam mengelola keuangannya. Bahkan, mencari kesempatan untuk  investasi di tengah kesempitan finansial ini bisa membuat kepala pening karena terbatasnya instrumen investasi yang dapat dipilih. 

Dengan kondisi keuangan yang serba mepet untuk memenuhi segala kebutuhan, generasi sandwich memang perlu berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Jika sampai keliru menentukan pilihan, aktivitas investasi malah bisa berimbas buruk pada kondisi keuangan. Itulah mengapa tidak sedikit perencana keuangan yang menganjurkan para generasi sandwich ini untuk memilih obligasi sebagai instrumen investasinya, khususnya obligasi pemerintah. 

Bukan tanpa alasan, ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh instrumen ini yang mampu memenuhi kebutuhan investasi kalangan tersebut. Nah, jika ingin tahu apa saja alasan obligasi cocok dijadikan sebagai investasi generasi sandwich dan strategi untuk memaksimalkan hasilnya, pastikan untuk menyimak penjelasan lengkapnya berikut ini. 

Beli Obligasi Sekarang!

8 Alasan Obligasi Cocok Dijadikan Investasi Generasi Sandwich

  1. Keamanan Terjamin

    Alasan pertama dan utama kenapa obligasi cocok dijadikan instrumen investasi generasi sandwich adalah keamanannya terjamin. Khususnya obligasi pemerintah, instrumen investasi ini memiliki risiko yang tergolong rendah dan pembayaran kupon serta pokoknya dijamin oleh negara. Jadi, investor bisa lebih merasa aman saat menanam modal. 

  2. Imbal Hasil Menjanjikan

    Meski keamanannya terjamin, investasi obligasi tetap mampu memberi potensi keuntungan yang menjanjikan dan tidak kalah dengan instrumen lainnya. Ketika berinvestasi di instrumen ini, investor bisa memperoleh imbal hasil dari 2 sumber berbeda, yakni kupon yang diberikan secara berkala dan peluang capital gain. 

    Keuntungan dari kupon obligasi telah dijamin dan bisa menjadi sumber pendapatan pasif oleh investor. Sementara capital gain bisa diperoleh saat menjual obligasi di pasar sekunder di harga lebih tinggi dibanding harga belinya. 

  3. Beragam Variasi Produk

    Obligasi juga hadir dengan berbagai variasi produk yang memiliki keunggulan bermacam-macam sehingga lebih mudah disesuaikan dengan profil risiko serta tujuan investasi Anda. Misalnya, Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Obligasi Negara Ritel (ORI), dan Sukuk Ritel (SR).

  4. Tak Butuh Modal Besar

    Alasan lain kenapa obligasi cocok menjadi instrumen investasi generasi sandwich adalah bisa dimulai dengan modal terjangkau. Dengan kondisi keuangan yang terbatas, investasi obligasi dapat dilakukan dengan modal mulai dari 1 juta rupiah saja, atau mungkin lebih rendah di beberapa produk tertentu. 

  5. Praktis dan Mudah

    Investasi obligasi juga bisa dilakukan dengan praktis dan mudah karena dapat dibeli langsung via agen penjual selama periode penawaran. Pembelian obligasi juga tersedia di sejumlah platform investasi online dan bisa diakses melalui smartphone. Proses pembeliannya pun cepat dan ringkas, serta bisa dilakukan sepenuhnya secara online. 

  6. Terbebas dari Pajak Penghasilan

    Keuntungan lain dari investasi obligasi adalah imbal hasilnya tidak akan terpangkas pajak penghasilan, khususnya imbal hasil dari kuponnya. Jadi, keuntungan yang diperoleh dari investasi ini bisa lebih optimal untuk meningkatkan kondisi keuangan kaum generasi sandwich di masa depan.

  7. Ideal untuk Perencanaan Finansial Jangka Panjang

    Dengan risiko yang rendah dan potensi imbal hasil cenderung stabil, investasi obligasi ideal dijadikan sebagai sarana untuk merencanakan kondisi finansial dalam jangka panjang. Waktu jatuh tempo obligasi yang beragam juga bisa memudahkan investor dalam meraih tujuan keuangannya, entah itu jangka menengah ataupun jangka panjang. 

  8. Transparan dan Teregulasi OJK

    Alasan terakhir kenapa obligasi cocok jadi instrumen investasi generasi sandwich adalah transparansi produknya dan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Regulasi dan transparansi produk tersebut membuat obligasi menjadi instrumen investasi yang aman untuk dipilih generasi sandwich guna mengembangkan kondisi keuangannya. 

Strategi Investasi Obligasi untuk Generasi Sandwich

Dengan sederet keuntungan yang telah dijelaskan di atas, investasi obligasi memang cocok untuk dilakukan oleh generasi sandwich kendati kondisi keuangannya terbatas sekalipun. Meski begitu, agar bisa memaksimalkan hasilnya, ada beberapa strategi yang penting dipahami oleh generasi sandwich yang tertarik untuk investasi obligasi, antara lain:

  1. Tetapkan Dulu Tujuan Investasi

    Sebelum berinvestasi di produk obligasi, ataupun instrumen investasi apa pun, Anda perlu menetapkan dulu tujuan keuangan yang ingin diraih dan jangka waktunya. Pasalnya, tergantung dari tujuan dan jangka waktunya, strategi serta rekomendasi instrumen investasi untuk dipilih akan berbeda. 

    Idealnya, investasi obligasi dilakukan untuk mewujudkan tujuan investasi jangka menengah, misalnya 3 sampai 5 tahun. Meski begitu, obligasi juga bisa dijadikan sebagai instrumen investasi untuk mendiversifikasi portofolio dan menekan risiko kerugian. Untuk itu, pastikan memahami dulu tujuan investasi agar bisa memastikan jika obligasi adalah instrumen investasi yang tepat dijadikan pilihan untuk mewujudkannya. 

  2. Jangan Lupakan Diversifikasi

    Ketika investasi, jangan pernah menempatkan semua modal di 1 jenis instrumen saja. Lakukan diversifikasi dengan mengalokasikan dana investasi di beberapa instrumen berbeda, seperti, obligasi, deposito, saham, dan sebagainya, untuk meminimalkan risiko kerugian dan memaksimalkan potensi keuntungan. 

    Dengan begitu, saat kinerja salah satu instrumen investasi menurun, nilai portofolio tetap terjaga karena diimbangi keuntungan dari instrumen investasi lain. Itulah mengapa diversifikasi adalah strategi investasi yang tak boleh dilupakan oleh investor. 

  3. Konsisten Investasi secara Berkala

    Guna meminimalkan risiko dan mengoptimalkan potensi fluktuasi pasar, terapkan strategi berinvestasi secara konsisten dan berkala. Maksudnya, sisihkan sebagian penghasilan secara rutin untuk investasi di produk obligasi. Cara ini berguna untuk membangun portofolio investasi secara konsisten, menekan dampak perubahan harga di pasar, serta mendorong Anda agar bisa lebih disiplin menanam modal. 

  4. Konsultasi dengan Ahli Bila Perlu

    Meskipun investasi obligasi tergolong mudah untuk dipahami, tapi tak ada salahnya berkonsultasi dengan perencana investasi atau ahli finansial guna merencanakan strategi investasi yang terbaik. Dengan panduan dari pihak kompeten tersebut, Anda bisa mendapatkan rekomendasi produk obligasi yang sebaiknya dipilih sesuai tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktunya.

  5. Canangkan Strategi Investasi 50, 30, 20

    Strategi investasi obligasi untuk generasi sandwich yang terakhir adalah menerapkan metode 50, 30, 20. Maksudnya, dari seluruh pendapatan yang dimiliki, alokasikan 50 persen di antaranya untuk memenuhi kebutuhan primer, 30 persen untuk kebutuhan sekunder, dan 20 persen sisanya untuk investasi. Cara tersebut bisa membantu Anda untuk konsisten berinvestasi tanpa membuat kondisi keuangan kewalahan memenuhi kebutuhan pokok. 

Raih Kebebasan dari Belenggu Generasi Sandwich dengan Investasi Obligasi

Beratnya beban keuangan yang ditanggung generasi sandwich memang sering kali membuat pengelolaan finansial jauh lebih sulit, bahkan untuk investasi sekalipun. Namun, asal ada niat untuk menyisihkan sebagian pendapatan, Anda tetap bisa berinvestasi di instrumen tertentu dengan konsisten, salah satunya investasi obligasi. Dengan disiplin berinvestasi di produk ini, peluang untuk terbebas dari belenggu sebagai generasi sandwich bukan tidak mungkin akan Anda dapatkan di masa depan.