Pernah Dengar Istilah Active Money? Ini Pengertian dan Contohnya pada Finansial
Ketika membahas soal keuangan, kebanyakan orang tentu sudah familier dengan istilah cash flow ataupun likuiditas. Tapi, tahukah Anda jika ada istilah lain yang cukup penting untuk dipahami ketika membahas tentang pengelolaan keuangan? Istilah tersebut adalah active money atau bisa juga disebut sebagai uang aktif dalam bahasa Indonesia.
Secara sederhana, istilah active money ini merujuk pada aset likuid, seperti uang tunai, yang tersedia serta siap untuk digunakan bertransaksi kapan pun. Kehadiran uang aktif ini bertujuan agar bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu penjualan atau proses konversi lebih dulu.
Pada praktiknya, konsep ini sangat penting dipahami, tidak hanya bagi individu, tapi juga bisnis dan perusahaan. Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang apa itu active money, termasuk jenis dan contohnya, berikut telah terangkum penjelasannya.
Pengertian Active Money
Active money, bisa juga disebut uang aktif, adalah istilah yang berarti uang tunai maupun aset likuid yang bisa dan tersedia untuk digunakan bertransaksi secara langsung ketika dibutuhkan. Dalam konteks finansial, active money ini penting karena berkaitan dengan kemampuan seseorang atau perusahaan dalam menjaga kelancaran kebutuhan atau operasional hariannya.
Sebagai contoh, bagi perusahaan, adanya uang aktif bisa menentukan apakah tanggungan untuk membayar gaji, stok barang, hingga tagihan jangka pendek lainnya bisa terpenuhi. Sementara bagi individu, ketersediaan active money ini bisa menentukan kondisi keuangan terkini, apakah masih terbilang lancar untuk memenuhi kebutuhan tanpa harus berutang di saat darurat sekalipun.
Contoh Active Money dalam Bisnis
Berguna untuk memastikan kelancaran operasional bisnis, berikut beberapa contoh active money yang penting untuk dipahami.
1. Uang Kas Perusahaan
Uang yang tersimpan pada kas perusahaan merupakan contoh active money yang paling umum dalam sebuah bisnis. Melalui uang kas tersebut, perusahaan bisa menggunakan untuk berbagai macam keperluan, seperti, membayar gaji karyawan, tagihan bulanan, stok bahan baku, dan berbagai aktivitas bisnis lainnya. Tanpa mempunyai uang aktif, perusahaan akan kesulitan untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut dengan lancar.
2. Rekening Bank
Selain uang kas, dana yang tersimpan di rekening bank juga termasuk sebagai active money dalam bisnis. Selayaknya uang tunai, uang di rekening bank bisa dengan mudah dan praktis digunakan melalui fitur transfer antar rekening atau antar bank. Prosesnya pun lebih praktis karena bisa langsung dilakukan melalui sistem perbankan yang telah disediakan.
Bingung cari investasi reksa dana yang aman dan menguntungkan? Cermati Invest solusinya!
3. Investasi di Instrumen Berlikuiditas Tinggi
Ketika berinvestasi di instrumen yang memiliki likuiditas tinggi, atau bisa dicairkan dalam waktu yang singkat, aset tersebut juga bisa dikategorikan sebagai active money. Contohnya adalah aset reksa dana yang bisa dicairkan dalam waktu 3 sampai 7 hari kerja saja.
Walaupun begitu, perlu dipahami jika masih membutuhkan waktu untuk proses pencairan dana di instrumen investasi tersebut meski likuiditasnya tergolong tinggi. Jadi, Anda tidak dianjurkan untuk menyimpan dana dalam instrumen investasi jika mengantisipasi adanya kebutuhan atau pengeluaran mendesak.
4. Saldo Kartu Debit atau Kredit
Bagi perusahaan yang mempunyai saldo pada kartu debit maupun kartu kreditnya, hal tersebut juga bisa dianggap sebagai uang aktif. Melalui saldo tersebut, perusahaan bisa membayar transaksi bisnis dengan instan, misalnya membeli bahan baku maupun tanggungan lainnya.
Alasan Active Money Penting Dimiliki
Agar menjamin kelancaran transaksi, baik individu atau perusahaan wajib mempunyai active money dalam jumlah yang cukup. Berikut adalah beberapa alasan kenapa active money penting untuk dimiliki.
1. Memastikan Bisa Melakukan Transaksi Kapan Saja
Salah satu alasan utama mempunyai active money adalah agar bisa melakukan transaksi kapan pun saat dibutuhkan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, uang aktif bisa memudahkan seseorang atau perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi, tak ada desakan untuk mengajukan pinjaman atau utang agar bisa membayar tanggungan karena masalah kekurangan uang aktif.
2. Mengantisipasi Risiko Kebutuhan Darurat
Tak hanya membayar tanggungan yang terduga, active money juga berguna untuk mengantisipasi munculnya kebutuhan dana darurat. Contohnya bagi individu yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan, harus renovasi rumah, atau membeli gawai baru karena gawai lama rusak. Bagi perusahaan, kebutuhan darurat ini bisa berupa penurunan penjualan, alat rusak, dan membeli stok barang saat pesanan membludak.
3. Memudahkan Pengambilan Keputusan Investasi
Alasan terakhir, bagi individu atau perusahaan, adanya active money ini juga mampu memudahkan mereka dalam mengambil keputusan investasi. Misalnya, saat tiba-tiba muncul peluang investasi, mereka bisa langsung mengambil kesempatan tersebut tanpa harus menunggu proses pencairan aset lainnya.
Bijak Atur Active Money Adalah Rahasia Kondisi Keuangan Tetap Sehat dan Stabil
Itulah penjelasan tentang active money sebagai aset likuid yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi saat dibutuhkan. Tak hanya bagi individu, active money ini juga sangat penting bagi perusahaan atau bisnis agar bisa memastikan operasionalnya tetap terjaga. Jadi, pastikan untuk bijak mengatur active money agar kondisi finansial tetap sehat dan stabil menghadapi perubahan ekonomi apa pun.