Mengenal Idle Money dan Cara Tepat Mengelolanya Kondisi Finansial Terjaga
Dalam mengelola keuangan, memastikan penghasilan lebih besar dibanding pengeluaran adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan kondisi surplus tersebut, Anda bisa rutin menyisihkan uang untuk ditabung. Nah, jika berhasil menabung secara rutin, lama kelamaan uang di rekening akan terkumpul semakin banyak dan menjadi idle money alias dana menganggur.
Sebagai uang menganggur yang tidak digunakan untuk hal apa pun dalam waktu dekat, idle money merupakan bagian penting pada aktivitas pengelolaan keuangan. Saat mempunyai idle money dengan jumlah yang cukup, artinya kondisi keuangan akan menjadi lebih kuat menghadapi guncangan dan masalah finansial. Tapi, ketika idle money terlalu banyak, hal tersebut bisa menjadi pertanda kondisi keuangan stagnan bahkan membiarkan aset tersebut terus tergerus.
Mengetahui hal tersebut, memahami tentang apa itu idle money penting bagi semua orang. Tanpa panjang lebar lagi, berikut penjelasan tentang idle money, cara kerja, contoh, hingga cara tepat mengelolanya agar bermanfaat bagi kondisi keuangan.
Pengertian Idle Money
Dana menganggur atau bisa juga disebut idle money adalah istilah yang mengacu pada uang atau dana yang sedang tidak diinvestasikan atau digunakan untuk kebutuhan spesifik. Karena tak menghasilkan keuntungan, pendapatan, atau bunga, idle money sering kali dianggap sebagai “uang yang terbuang”. Alasannya karena dana tersebut tidak dipergunakan secara maksimal untuk mendapatkan imbal hasil atau manfaat apa pun.
Di samping itu, karena imbas inflasi, nilai dari dana menganggur ini akan terus menurun dan merugikan pemiliknya jika tidak digunakan dalam waktu lama. Jadi, meski nilainya tetap sama, tapi dalam beberapa waktu ke depan, nilai dari idle money akan berkurang karena tak mampu mengimbangi laju inflasi.
Definisi idle money lainnya adalah uang yang sedang tidak secara aktif digunakan untuk memberi keuntungan bagi entitas yang memilikinya, baik individu, perusahaan, ataupun bisnis. Dana yang dibiarkan diam ini bisa dibilang tak bekerja pada pihak yang memilikinya.
Dalam konteks finansial, memiliki idle money sebenarnya tidak selalu buruk. Tapi, penting bagi Anda memahami tentang fungsi idle money dan pengaruhnya pada proses pengelolaan finansial. Apalagi bagi Anda yang ingin membangun kekayaan jangka panjang, rasio idle money harus diperhatikan dengan bijak agar mampu dimanfaatkan secara optimal, seperti investasi atau membuka bisnis.
Cara Kerja dari Idle Money
Memahami cara kerja idle money sebenarnya cukup simpel. Anggap saja Anda mempunyai uang tunai sejumlah 1 juta rupiah yang disimpan brankas atau dompet dan tak digunakan untuk hal apa pun. Uang tersebut tak memberikan bunga atau pertambahan nilai selayaknya saat disimpan di bank, deposito, atau instrumen investasi.
Apabila memilih untuk mengalokasikan dana menganggur tersebut ke deposito dengan bunga 2 persen per tahun, maka selama setahun, Anda bisa mendapat keuntungan senilai 20 ribu. Tapi, karena idle money tersebut hanya dibiarkan diam di dompet, Anda kehilangan kesempatan untuk memperoleh bunga saat menyimpannya di deposito. Meski secara perspektif absolut Anda tak menghasilkan nilai sama sekali, dalam perspektif opportunity cost Anda sebenarnya kehilangan 20 ribu rupiah.
Contoh Umum Idle Money
Setelah mengetahui cara kerjanya, memahami contoh dari idle money juga akan menjadi lebih mudah. Uang tunai di rumah ataupun rekening di bank yang tak menghasilkan bunga atau pertambahan nilai seiring waktu sebenarnya bisa disebut sebagai idle money.
Sebagai contoh, saat Anda mempunyai uang sebesar 1 juta rupiah di rekening yang tak memberikan bunga, dana tersebut bisa dianggap sebagai dana menganggur. Pasalnya, uang tersebut tak secara aktif bekerja dan meningkatkan nilainya untuk menambah kekayaan Anda di masa depan.
Sebaliknya, jika uang 1 juta tersebut dialokasikan ke instrumen investasi, misalnya, reksa dana pasar uang yang memberikan imbal hasil 7 persen per tahun, Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar 70 ribu per tahun. Jadi, uang tidak sekadar menganggur dan nilainya tidak stagnan seiring berjalannya waktu.
Cara Tepat Mengelola Idle Money
Sebenarnya, dibanding membiarkannya terdiam dan tidak digunakan untuk hal apa pun, ada beberapa opsi lebih bijak untuk mengelola idle money, antara lain:
1. Dijadikan Dana Darurat
Pada dasarnya, setiap orang boleh, atau bahkan harus memiliki idle money hingga jumlah atau nominal tertentu. Dalam catatan, idle money tersebut dikumpulkan dengan tujuan sebagai dana darurat yang bisa digunakan sewaktu-waktu saat muncul masalah finansial mendesak.
Sebagai contoh, saat tiba-tiba menjadi korban PHK dan kehilangan penghasilan, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup karena memiliki uang menganggur. Contoh lainnya, idle money juga bisa menjadi penyelamat saat tiba-tiba diri Anda atau anggota keluarga harus dirujuk ke rumah sakit dan membutuhkan biaya pengobatan.
Yang terpenting, tentukan nominal ideal dana darurat agar bisa menjadi nyawa kedua ketika sewaktu-waktu muncul masalah keuangan mendesak. Idealnya, dana darurat terkumpul hingga nominal setara 12 kali pengeluaran per bulan agar bisa memberi manfaat yang optimal untuk melindungi kondisi keuangan Anda.
2. Susun Skala Prioritas Finansial
Selain dijadikan dana darurat, mengelola idle money juga bisa dilakukan dengan menyusun skala prioritas. Maksudnya, analisis kondisi keuangan dan kebutuhan Anda, lalu tentukan hal atau tujuan apa yang ingin diraih dari uang yang dimiliki.
Misalnya, Anda ingin menabung untuk mengumpulkan dana pensiun, DP rumah, ataupun memulai bisnis. Memahami tujuan finansial ini bisa membantu Anda menentukan keputusan bijak terkait pengelolaan keuangan dan strategi investasi dana menganggur secara optimal.
3. Investasikan Idle Money dengan Bijak
Setelah mengetahui skala prioritas finansial, Anda baru bisa menentukan cara terbaik untuk mengelola uang menganggur. Tergantung kebutuhan dan tujuan, ada banyak opsi investasi yang bisa dipilih. Beberapa contohnya adalah reksa dana, obligasi, saham, hingga emas.
Sebagai gambaran, berikut penjelasan singkat investasi di beberapa opsi instrumen investasi tersebut.
Reksa dana adalah instrumen investasi yang melibatkan sekumpulan investor yang menghimpun modalnya di portofolio khusus yang dikelola Manajer Investasi. Keunggulan investasi reksa dana adalah diversifikasi otomatis serta manajemen profesional, dengan kekurangan berupa biaya manajemen yang bisa memangkas keuntungan investasi. Tapi, secara umum, investasi reksa dana bisa dijadikan pilihan oleh masyarakat awam yang kurang memahami dunia investasi karena pengelolaannya dilakukan oleh Manajer Investasi tersertifikasi.
Pilihan lainnya adalah obligasi, yaitu instrumen surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Kelebihan investasi obligasi adalah peluang mendapatkan penghasilan stabil dengan risiko cenderung rendah. Tapi, risikonya berhubungan dengan tingkat likuiditas yang lebih rendah karena proses pencairannya umumnya hanya bisa dilakukan ketika obligasi jatuh tempo atau dijual di pasar sekunder pada jenis produk tertentu.
- Saham
Selanjutnya ada saham, yaitu investasi yang melibatkan pembelian sebagian kepemilikan sebuah perusahaan terbuka. Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang tergolong tinggi, namun tingkat risiko kerugiannya juga tidak boleh disepelekan. Biasanya, investasi saham dipilih oleh investor berpengalaman dan memiliki toleransi risiko tinggi.
Dibanding membiarkan uang mengendap di rekening, alangkah baiknya jika dialihkan ke bentuk investasi emas. Emas sendiri adalah aset yang sejak lama dianggap safe haven atau aset yang mampu melindungi nilai kekayaan dari inflasi. Tak hanya pertumbuhan nilainya yang stabil, emas juga tergolong mudah untuk dicairkan tergantung dari jenis produk yang dipilih.
Jaga Kondisi Keuangan dengan Tepat Mengelola Idle Money
Meski memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding pengeluaran, tidak sedikit orang gagal meraih tujuan finansial karena tidak tahu cara mengelola idle money secara optimal. Padahal, jika diinvestasikan atau dialokasikan sebagai dana darurat, uang menganggur tersebut bisa memberi manfaat jangka panjang bagi kondisi keuangan. Yang terpenting, ketika menjadikannya sebagai modal investasi, pahami dulu risiko dan peluangnya agar bisa memberi keuntungan yang maksimal.