Investasi untuk Pendidikan, Panduan Siapkan Dana Pendidikan dan Perhitungannya

Semua orang pasti setuju jika ilmu merupakan jembatan yang bisa membawa seseorang ke pintu kesuksesan dan kesejahteraan dalam hidup. Karenanya, semua orang tua pasti ingin memberi akses pendidikan yang terbaik pada buah hatinya. Hanya saja, keinginan tersebut sering kali memicu beban pikiran karena biaya pendidikan setiap tahunnya terus mengalami kenaikan sehingga sering kali menjadi momok kondisi keuangan.

Kenaikan biaya pendidikan ini tentu perlu diantisipasi dengan sebaik mungkin agar anak tetap bisa mendapatkan kesempatan edukasi sesuai kebutuhan dan potensinya. Untuk itu, demi memberi masa depan yang cemerlang untuk buah hati, mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin sangat penting untuk dilakukan. Salah satunya adalah melalui investasi yang dianggap menjadi cara paling bijak dan optimal untuk mengumpulkan dana pendidikan. 

Nah, jika Anda ingin tahu tentang apa alasan dana pendidikan penting dipersiapkan, simulasi perhitungan, dan rekomendasi instrumen investasi untuk mengumpulkannya, simak penjelasannya berikut ini. 

Pentingnya Mempersiapkan Dana Pendidikan

Mampu membuka akses edukasi selebar mungkin, dana pendidikan seharusnya menjadi salah satu tujuan keuangan yang dimiliki oleh semua orang tua. Dengan mempersiapkan dana pendidikan, para orang tua mampu menjamin buah hatinya bisa mendapatkan jenjang studi yang tertinggi dan tak sampai menutup potensinya. 

Di samping itu, ada beragam alasan lain kenapa dana pendidikan penting untuk disiapkan, antara lain:

  1. Masifnya Dana Pendidikan yang Harus Terkumpul

    Meski menjadi salah satu kunci penting untuk memberi kesuksesan dan kesejahteraan, tapi biaya pendidikan sangat masif dan bisa menguras keuangan. Mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, nominal dana pendidikan yang perlu disiapkan bisa mencapai ratusan juta rupiah, atau bahkan miliaran rupiah. 

    Jika tidak disiapkan sedini mungkin, risiko keuangan kewalahan memenuhi kebutuhan biaya pendidikan tentu menjadi lebih tinggi. Jadi, tak mengherankan jika para orang tua mulai menyiapkan dana pendidikan meski anak masih balita hingga dewasa. 

  2. Biaya Pendidikan Terus Naik Tiap Tahun

    Tak hanya nominalnya yang masif, biaya pendidikan juga terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Bahkan, kenaikan biaya masuk sekolah dan perguruan tinggi bisa mencapai belasan persen per tahun dan perlu seoptimal mungkin diantisipasi oleh para orang tua. Salah satunya adalah dengan investasi agar tabungan pendidikan yang terkumpul bisa ikut bertumbuh seiring waktu menyesuaikan inflasi biaya pendidikan. 

  3. Memberi Akses Edukasi Terbaik untuk Anak

    Alasan lain kenapa dana pendidikan wajib disiapkan seoptimal mungkin adalah agar Anda selaku orang tua bisa menjamin anak mendapatkan akses pendidikan yang terbaik. Meski biayanya sangat masif dan terus meningkat seiring waktu, persiapan yang matang mampu meningkatkan kesempatan anak memaksimalkan potensi dan masa depannya dari edukasi yang terbaik. 

Contoh Perhitungan Dana Pendidikan 

Sebenarnya, dana pendidikan yang harus dikumpulkan setiap orang tua berbeda-beda, tergantung dari biaya sekolah, jurusan yang dipilih, hingga jenjang pendidikannya. Meski begitu, mengacu pada perkiraan biaya yang dibutuhkan dan tingkat inflasi, maka bisa diketahui simulasi perhitungan dana pendidikan. 

Berikut adalah beberapa contoh perhitungan dana pendidikan yang perlu Anda kumpulkan mulai dari jenjang TK, SD, hingga perguruan tinggi ketika anak masih berusia 2 tahun. 

Jenjang Pendidikan

Total Uang Pangkal dan SPP

Lama Waktu Pengumpulan

Nominal Dana yang Harus Disisihkan Tiap Bulan

TK

Rp6 Juta 

2 Tahun

Rp250 Ribu

SD

Rp17 Juta

4 Tahun

Rp355 Ribu

SMP

Rp24 Juta

9 Tahun

Rp225 Ribu

SMA

Rp26 Juta

12 Tahun

Rp180 Ribu

Perguruan Tinggi

Rp100 juta

15 Tahun

Rp555 Ribu

Dari contoh perhitungan biaya pendidikan di atas, tentu nominal dana yang perlu disiapkan tergolong masif, yakni mencapai Rp173 juta rupiah. Bahkan, di 2 tahun pertama saat anak baru akan masuk ke jenjang TK, orang tua harus bisa menyisihkan uang sejumlah Rp1.565.000 setiap bulan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak hingga perguruan tinggi. 

Untuk itu, perencanaan keuangan yang matang wajib dimiliki para orang tua agar bisa kebutuhan ini dengan seoptimal mungkin. Tentunya, hanya jadikan contoh perhitungan di atas sebagai perkiraan saja karena nominal biaya pendidikan yang sebenarnya bisa saja berbeda.

Instrumen Investasi untuk Pendidikan

Tergantung dari jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dana pendidikan, opsi instrumen investasi yang bisa dipilih akan berbeda. Secara umum, pilihan instrumen investasi untuk menyiapkan dana pendidikan terbagi menjadi 3 jenis, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. 

Berikut rekomendasi instrumen investasi untuk menyiapkan dana pendidikan sesuai jangka waktunya. 

  1. Jangka Pendek

    Investasi jangka pendek biasanya dilakukan dalam waktu 1 sampai 2 tahun saja. Dengan durasi yang tergolong singkat, fokus investasi jangka pendek adalah imbal hasil stabil dan minim risiko. Untuk itu, beberapa rekomendasi instrumen investasi jangka pendek mencakup deposito dan reksa dana pasar uang atau RDPU.

    Untuk deposito adalah produk keuangan dari perbankan yang mewajibkan investor untuk menyetorkan dana dengan nominal tertentu hingga jatuh tempo. Dari dana yang disetorkan tersebut, investor bisa mendapatkan keuntungan dari bunga yang diberikan per tahun, biasanya berkisar antara 3 sampai 5 persen per tahunnya. Investasi deposito tergolong memiliki tingkat risiko yang sangat kecil karena dijamin oleh pihak bank. 

    Sementara untuk RDPU adalah produk reksa dana dengan tingkat risiko rendah karena mengalokasikan mayoritas modal investor di instrumen obligasi dan deposito. Jika dibandingkan jenis reksa dana lain, RDPU terbilang memiliki fluktuasi yang cenderung stabil dan likuiditasnya tinggi. Meski begitu, nilai keuntungan yang diberikan RDPU bisa mencapai 4 sampai 6 persen per tahunnya. 

  2. Jangka Menengah

    Untuk investasi jangka menengah atau 3 sampai 5 tahun biasanya berfokus pada keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan investasi. Beberapa rekomendasi instrumen investasi jangka menengah adalah reksa dana pendapatan tetap dan investasi obligasi negara. 

    Reksa dana pendapatan tetap sebagai instrumen investasi tergolong memiliki tingkat risiko menengah dan masih bisa ditoleransi dengan investasi selama 3 sampai 5 tahun ke depan. Potensi keuntungan yang diberikan pun bisa lebih tinggi dibanding RDPU, yakni, sekitar 5 sampai 7 persen per tahunnya. 

    Sedangkan untuk obligasi pemerintah, jenis surat utang ini memiliki keunggulan berupa pembayaran pokok dan kupon bunga yang dijamin oleh negara sehingga lebih aman untuk dipilih. Di samping itu, instrumen ini juga memiliki peluang imbal hasil yang menggiurkan, mulai dari 4 sampai 7 persen per tahun. Menariknya, setiap tahunnya pemerintah menerbitkan beragam jenis obligasi pemerintah yang bisa dipilih oleh investor, seperti SBN dan sukuk. 

  3. Jangka Panjang

    Jika ingin mengumpulkan dana pendidikan di jenjang SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, investasi jangka panjang tentu lebih cocok untuk dilakukan. Alasannya karena jangka waktu menyiapkan biaya pendidikan umumnya lebih dari 5 tahun. Sehingga, fokus utama investasi jangka panjang adalah mengharapkan potensi keuntungan semaksimal mungkin, seperti investasi di saham atau reksa dana saham. 

    Kedua instrumen jangka panjang ini memiliki kemiripan, di mana investor berpeluang untuk mendapatkan keuntungan menggiurkan, yakni bisa mencapai lebih dari 10 persen per tahunnya. Namun, perlu dipahami jika risiko investasi saham dan reksa dana saham juga sangat tinggi sehingga perlu disiasati dengan kemampuan analisis yang mumpuni, dan menentukan waktu terbaik untuk mencairkan dananya.  

Jangan Tunggu Terlambat untuk Siapkan Dana Pendidikan

Itulah panduan tentang investasi untuk pendidikan agar kondisi keuangan mampu memenuhi kebutuhan tersebut tepat waktu. Dengan biaya yang tidak sedikit, dana pendidikan memang perlu disiapkan sedini dan seoptimal mungkin agar terkumpul secara optimal. Untuk itu, pastikan mengikuti panduan investasi untuk pendidikan di atas agar masa depan anak Anda lebih cemerlang dan terjamin.