Realistis dan Praktis, Ini Cara Mendapatkan Passive Income dari Obligasi

Mampu memenuhi segala biaya hidup cukup dengan memiliki pendapatan pasif atau passive income tentu menjadi tujuan finansial banyak orang. Ketika berhasil meraih kondisi financial freedom tersebut, seseorang mampu menjalani hidup dengan lebih bebas tanpa ada kekangan untuk bekerja dan mencari penghasilan secara aktif. 

Berbicara soal passive income, tahukah Anda jika salah satu instrumen investasi ideal untuk mewujudkannya adalah obligasi? Ya, banyak investor memilih cara mendapatkan passive income dari obligasi. Karena alasan ini pula produk tersebut sering kali disebut sebagai instrumen pendapatan tetap karena bisa memberikan keuntungan secara konsisten seiring waktu. 

4 Langkah Sukses Mendapatkan Passive Income dengan Obligasi

Tapi, pernahkah Anda terpikir tentang bagaimana cara mendapatkan passive income dari obligasi? Untuk menambah wawasan dan memperlebar kesempatan Anda mendapatkan financial freedom di masa depan, simak panduan seputar cara mendapatkan passive income dari obligasi berikut ini. 

1. Fokus pada Produk Obligasi Pemerintah

Ketika ingin menjadikan instrumen pendapatan tetap sebagai sarana untuk mendapatkan passive income, usahakan untuk berinvestasi di produk obligasi pemerintah. Alasannya, obligasi pemerintah bagi kebanyakan investor termasuk sebagai kategori instrumen investasi risk-free atau bebas risiko. 

Kenapa obligasi pemerintah tergolong sebagai instrumen investasi risk-free? Salah satu faktor utamanya adalah karena pembayaran kupon dan pokok investasi pada produk obligasi pemerintah dijamin oleh negara. Dalam kata lain, investasi obligasi pemerintah memiliki risiko sangat kecil bahkan nyaris nol dari masalah default atau gagal bayar. 

Pada seluruh produk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, anggaran untuk pembayaran kupon dan pokoknya telah dimasukkan pada APBN tahunan. Jadi, risiko gagal bayar pun tidak akan terjadi selayaknya yang dihadapi oleh investor obligasi korporasi. 

2. Reinvestasi Kupon pada Produk Obligasi yang Baru

Agar bisa memaksimalkan imbal hasil dan mempercepat proses mendapatkan passive income yang cukup besar dari investasi obligasi, jangan ragu untuk reinvestasi kuponnya. Sebagai instrumen pendapatan tetap, kupon investasi obligasi biasanya dibagikan secara berkala, misalnya setiap satu bulan, tiga bulan, atau enam bulan. 

Alih-alih mencairkan kupon tersebut untuk hal yang kurang penting, ada baiknya untuk menginvestasikannya kembali pada produk obligasi yang baru ataupun instrumen investasi lainnya. Keputusan untuk melakukan reinvestasi imbal hasil investasi tersebut mampu menumbuhkan efek compounding yang semakin signifikan di masa depan

Misalnya, per bulan, Anda mendapatkan kupon obligasi sebesar 100 ribu. Dengan menginvestasikannya di produk obligasi, artinya Anda rutin menambah modal investasi sebesar nominal tersebut setiap bulan. Ditambah dengan alokasi modal investasi yang telah ditetapkan sebelumnya, potensi imbal hasil investasi akan terus bertambah dan semakin memperbesar potensi keuntungan seiring berjalannya waktu. 

3. Redam Risiko Kerugian dengan Strategi Diversifikasi

Selain memaksimalkan keuntungan dengan reinvestasi, Anda juga perlu meredam risiko kerugian dengan melakukan strategi diversifikasi. Secara sederhana, diversifikasi adalah strategi investasi di mana investor menyebar modal investasinya di beberapa jenis obligasi berbeda. 

Sebagai contoh, dari 100 persen dana investasi yang dimiliki, Anda membaginya sebanyak 50 persen di obligasi pemerintah, 30 persen di sukuk, serta 20 persen sisanya di obligasi korporasi. Dengan melakukan diversifikasi tersebut, Anda bisa menyeimbangkan imbal hasil serta risiko kerugiannya. 

Sehingga, ketika kinerja obligasi korporasi tidak optimal, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari kinerja obligasi pemerintah atau sukuk, begitu pula sebaliknya. Intinya, strategi diversifikasi ini berguna agar saat salah satu kinerja instrumen investasi melandai, risiko kerugian tidak terlalu tinggi karena masih bisa diangkat oleh imbal hasil di instrumen lainnya. 

4. Sesuaikan Jenis dan Risiko Obligasi dengan Tujuan Keuangan

Cara mendapatkan passive income dari obligasi yang terakhir adalah pastikan Anda menyesuaikan jenis dan risiko obligasi dengan tujuan serta profil risiko diri. Meski secara umum termasuk sebagai instrumen investasi berisiko sedang atau menengah, tapi beberapa jenis produk obligasi memiliki keunggulan dan risiko tersendiri. 

Sebagai contoh, jika mengutamakan imbal hasil investasi yang stabil dan konsisten, obligasi pemerintah bisa dijadikan pilihan utama. Sementara jika ingin memaksimalkan keuntungan dengan tingkat risiko, pilih obligasi korporasi dengan kualitas atau rating yang tinggi. 

Di samping itu, jika investasi untuk jangka menengah, produk obligasi ritel Indonesia (ORI) atau Savings Bond Ritel (SBR) lebih pas untuk dipilih. Sementara investasi jangka panjang, obligasi korporasi atau sukuk dengan tenor panjang mungkin bisa dipertimbangkan karena potensi keuntungan lebih menarik. 

Obligasi Adalah Pilihan Bijak Raih Passive Income untuk Semua Kalangan Investor

Mampu memberi imbal hasil menarik secara berkala, tidak sedikit investor percaya cara mendapatkan passive income dari obligasi adalah hal yang sangat realistis. Terlebih, tingkat risikonya yang sedang juga menjadikan obligasi bisa menjadi pilihan bijak oleh hampir semua kalangan investor. Yang terpenting, ikuti 4 cara mendapatkan passive income dari obligasi di atas agar bisa mewujudkan tujuan finansial tersebut secara optimal.